Dahulu kala hiduplah keluarga yang terdiri dari tujuh anak laki-laki dan orangtua mereka yang rukun di sebuah perkampungan. Pada saat musim kemarau, kampung tersebut mengalami gagal panen. Keluarga itupun sudah tidak mempunyai persediaan makanan. Karena orangtua mereka tidak dapat menghidupi tujuh anak lelaki tersebut. Akhirnya kedua orangtuanya membuang anak-anak lelakinya di hutan dengan cara mengajak mereka kehutan mencari kayu bakar. Orangtuanya akan meninggalkan mereka dengan berpura-pura akan mencari air karena persediaan air telah habis. Tapi anak ketiga sebenarnya telah mengetahui rencana orangtuanya tersebut, tapi dia baru mengatakan pada kakaknya saat mereka ditinggalkan di hutan, karena ia takut bila ayah dan ibunya murka. Hari sudah akan gelap, tujuh anak lelaki itu masih berada di hutan mereka mencari tempat untuk beristirahat, tepatnya disebuah pohon yang besar yang ada lubangnya.
Pagi harinya si Sulung menaiki pohon yang besar untuk mengetahui dimana letak perkampungan yang terdekat. Dan mereka menemukannya. Mereka menuju kampung tersebut, ternyata itu adalah rumah Raksasa Betina. Raksasa itu iba mendengar cerita mereka, dan Raksasa itu menyuruh tujuh anak lelaki itu untuk beristirahat di rumahnya. Mereka diberi makan oleh Raksasa Betina tersebut. Setelah itu Raksasa menyuruh mereka pergi ke loteng karena sebentar lagi suaminya akan pulang. Dan benar, raksasa jantan pulang, dia mencium bau manusia dan menanyakan hal itu pada raksasa betina. Tapi raksasa betina berbohong. Dia melindungi tujuh anak lelaki itu dengan mengatakan bahwa anak-anak itu masih kecil, besok kalau sudah besar boleh dimakan. Padahal raksasa betina itu melepaskan tujuh anak lelaki itu dan memberikan bekal serta emas dan intan.
Tujuh anak lelaki itu kemudian pergi dan berlayar mengarungi lautan. Mereka sampai disuatu kota. Emas dan intan yang diberikan Raksasa Betina tadi mereka jual dan mereka belikan tanah. Tanah itu dikelola oleh masing-masing anak. Alhasil mereka sukses karena kerja keras mereka.
Suatu hari si bungsu merindukan ayah dan ibunya, dan si bungsu mengumpulkan kakak-kakaknya di rumahnya. Dan mereka sepakat untuk mencari orangtua mereka. Berangkatlah mereka dari kampung ke kampung. Dan akhirnya mereka menemukan orangtuanya dalam keadaan menderita. Mereka membawa orangtua mereka ke rumahnya yang besar. Akhirnya keluarga itu dapat berkumpul kembali seperti dulu. Walaupun begitu keluarga itu senantiasa selalu ingat pada Tuhan Yang Maha Esa.
0 komentar:
Posting Komentar